Jumat, 07 Agustus 2015

Alat Pengumpul Brondolan Sawit

Palm Loose Fruits Picker adalah alat pengumpul brondolan sawit. Alat ini alat yang didesain secara khusus untuk mengambil brondolan buah sawit. Alat tersebut terbuat dari kumparan kawat baja yang kuat dan fleksibel serta dapat berputar serta dilengkapi dengan gagang atau tangkai.

Palm Loose Fruits Picker di perkebunan kelapa sawit akan sangat bermanfaat meringankan pekerjaan mengumpulkan brondolan atau rontokan buah kelapa sawit. Dengan alat ini pekerjaan tersebut bisa berlangsung lebih mudah, lebih menghemat waktu dan tenaga. Pekerja tidak harus membungkuk atau berjongkok. Tangan pekerja tetap dalam kondisi bersih dan tidak kotor. Dengan demikian juga mengurangi tingkat resiko kecelakaan kerja.

Cara kerja Palm Loose Fruits Picker sangat sederhana. Hanya perlu didorong di atas tumpukan rontokan buah sawit. Maka kumparan kawat akan melebar dan buah sawit masuk dan tertampung di dalam kumparan kawat. Selanjutnya tinggal memindahkan ke dalam wadah pengumpul.

Palm Loose Fruits Picker merupakan penemuan terbaru yang sangat berguna untuk meningkatkan efisiensi pengumpulan brondolan sawit di perusahaan perkebunan kelapa sawit. Pekerjaan mengumpulkan brondolan akan menjadi jauh lebih efektif dan efisien.

Segera hubungi kami untuk melakukan pemesanan produk Palm Loose Fruits Picker ini. Kami juga bisa melayani pengiriman alat ini ke seluruh wilayah Indonesia. Buktikan, waktu kerja Anda akan jauh lebih efektif.

Spesifikasi :
  •     Diameter kawat 1,2 mm
  •     Diameter kumparan 18 cm, Lebar 21 cm.
  •     Gangang/Tangkai pipa besi 3/4”,Panjang 120 cm
  •     ( Tersedia warna Hitam, Merah, Krem)
  •     Berat 1,3 Kg
Pemesanan :
Hubungi segera INTI GROW – Distributor Resmi PT Natural Nusantara
Komplek Griya Hinggil Ruko B
Jl.Bibis KM.8,Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta
Telp : (0274) 4537748
Layanan konsultasi dan order :
0812 2652 3400, 0812 2763 4646
www.produknaturalnusantara.com

Sabtu, 30 Mei 2015

Distributor NASA di Pematang Siantar

Produk agro dari Natural Nusantara telah tersedias di Pematang Siantar Sumatera Utara

Produk organik PT Natural Nusantara pada saat ini sudah dikenal luas ditengah masyarakat. Berbagai produk unggulan untuk tanaman, ternak, perikanan, pestisida alami, dan kesehatan telah terbukti penggunaannya.

Banyak pelaku agro di Indonesia sudah merasakan kehebatan produk NASA ini, diantaranya meningkatnya junlah panen, peningkatan kualitas lahan, menurunnya tingkat serangan hama, dan menurunnya angka kematian pada ternak. Banyak pengguna di Indonesia bahkan diluar negeri yang sudah menggunakan produk nasa dan percaya akan manfaat yang dihasilkan baik pribadi atau perusahaan berskala besar.

Bagi anda yang ingi mendapatkan produk NASA, bisa langsung mendapatkan melalui Distributor terdekat di wilayah anda. Saat ini produk nasa bisa anda dapatkan di wilayah Simalungun Sumatra Utara. Bagi Anda yang berada di wilayah Sumatra Utara, khususnya Kota Simalungun mendapatkan produk NASA yang dibutuhkan secara mudah. Produk yang tersedia sangat lengkap dan jumlah yang cukup untuk memenuhi permintaan para konsumen produk NASA di wilayah Simalungun, Pematang Siantar dan sekitarnya.

Distributor NASA Pematang Siantar dan Simalungun tersebut dikelola secara profesional oleh Bapak Eddy Jhonny Sirait. Anda bisa mengunjungi distributor NASA di Pematang Siantar tersebut di alamat sebagai berikut :


Jalan Akasia Raya No.  Perumnas KM 6 Pematang Siantar
Kelurahan Sitalasari Kecamatan Siantar 
Kabupaten Simalungun Sumatra Utara
HP 08126408124
Segera dapatkan produk nasa yang anda butuhkan. Dapatkan produk NASA terbaik untuk peningkatan kualitas dan kuantitas hasil agro anda.

Selamat mengaplikasi produk NASA untuk meningkatkan produktivitas agro yang Anda kelola. Salam agro Indonesia. Sukses untuk Anda.

Bapak Eddy Jhony Sirait
Distributor NASA Pematang Siantar ~ Simalungun
Jalan Akasia Raya No. Perumnas KM 6 Pematang Siantar
Kelurahan Sitalasari Kecamatan Siantar 
Kabupaten Simalungun Sumatra Utara
HP 08126408124

Selasa, 16 November 2010

Kayu Sengon Investasi Masa Depan

Banyak orang mengatakan budidaya sengon atau albasia tidak ubahnya seperti berkebun emas. Keuntungan dari investasi tersebut sangat tinggi pada usia panen 5 th s/d 7 th yang akan datang. Tak heran banyak investor yang bergerak di luar bidang non agrobisnis saat ini mulai banyak menggarap ceruk bisnis yang satu ini. Seperti apa sesungguhnya gambaran dari potensi tersebut?

Berikut ini adalah ilustrasi pehitungan analisa ekonomi investasi di bidang agrobisnis, khususnya budidaya sengon.

Kebutuhan Dana Investasi Kayu Sengon/Hektar (+/- 4000 Batang)

Estimasi Perhitungan Biaya :
  • Pembelian Bibit Rp. 8.000.000
  • Ongkos Tanam Rp. 4.000.000
  • Biaya Perawatan Rp. 9.000.000
  • Biaya Penyulaman 20% estimasi Rp. 5.250.000
  • Lain-lain Rp. 2.000.000
  • Total Biaya Rp. 28.250.000
Catatan :
  • Perhitungan ini tanpa menghitung biaya sewa lahan.
  • Estimasi tersebut di atas bisa berbeda untuk satu daerah dengan daerah yang lain.
  • Perhitungan estimasi hanya dibuat secara garis besar.
Biaya Perawatan
Biaya Perawatan meliputi biaya pembersihan lahan dan pemberian pupuk serta pengendalian hama setiap 6 bulan sekali. Pekerjaan akan melibatkan tenaga kerja sebanyak 5 orang. Terdiri 1 (satu orang) pengawas dan 4 (empat) orang pekerja. Diperkirakan akan memakan waktu 7 hari kerja untuk setiap 1 hektar lahan.

Proyeksi biaya perawatan selama 5 tahun adalah sebesar Rp. 9.000.000.

Perhitungan Biaya Perawatan :
  • Upah tenaga kerja per orang : Rp. 20.000/hari
  • Jumlah tenaga kerja : 5 orang
  • Jumlah hari kerja : 7 hari
  • Jumlah biaya per 6 bulan : Rp. 700.000
  • Jumlah biaya 5 Tahun : Rp. 7.000.000
  • Kebutuhan Pupuk : Rp. 2.000.000
  • Jumlah Biaya Perawatan : Rp. 9.000.000
Biaya Penyulaman
Biaya penyulaman adalah estimasi atas kemungkinan tanaman yang kurang sehat atau mati. Apabila perkiraan tanaman yang mati sebesar 25% dari total 4000 batang. Maka jumlah penyulaman sebanyak 1000 tanaman. Apabila biaya perawatan dan biaya bibit per batang adalah sebesar Rp. 5.250 [Rp. 12.000.000 + Rp. 9.000.000) : 4.000 batang], maka biaya penyulaman diperkirakan akan menyerap dana sekitar Rp. 5.250.000.

Pemasaran
Pemasaran kayu sengon relatif lebih mudah, karena kayu sengon merupakan jenis kayu yang tingkat konsumsinya tinggi. Kebutuhan kayu sengon di samping untuk dijual sebagai kayu papan dapat pula digunakan sebagai kayu kaso, palet, bahan pembuat peti dan lain sebagainya. Ranting kayu sengon dapat pula dijual sebagai kayu bakar dan bahan baku pembuatan kertas (pulp).

Pemasaran sengon di beberapa wilayah biasanya dilakukan oleh tengkulak atau langsung dijual ke pabrik pemotongan kayu (sawmill). Harga pasar kayu sangat beragam dan berbeda antara daerah satu dengan lainnya. Saat ini harga satu batang pohon sengon usia tanam 5 tahun dapat dijual seharga Rp. 300.000 s/d Rp. 500.000. Sedangkan jika sudah dibuat papan atau balok dapat dijual seharga Rp. 1.000.000 s/d 1.200.000 per m3.

Perhitungan Hasil Investasi
Jumlah tanaman per hektar lahan adalah berkisar 4000 batang dan prediksi susut sebesar 25% atau sejumlah 1.000 batang. Maka setiap hektar lahan akan menghasilkan kayu yang dapat dipanen sebanyak 3000 batang. Apabila dijual kepada tengkulak (tebang ditempat) tanpa mengeluarkan ongkos tebang dan ongkos angkut sebatang pohon dapat dijual seharga Rp. 500.000 (harga umum rata-rata saat ini th 2010).

Maka perhitungannya menjadi sebagai berikut :

3.000 batang x Rp. 300.000 = Rp. 900.000.000 (Jadi selama 5 tahun masa tanam akan menghasilkan 3.000 batang kayu sengon per hektar lahan).

Apabila diambil harga jual termurah yaitu sebesar Rp. 300.000 per m3, maka hasil investasi kayu sengon selama 5 tahun adalah sebesar Rp. 900.000.000. Hasil perhitungan tersebut berdasarkan estimasi terendah.

Sebagai informasi, harga pasaran kayu sengon saat ini per batang dengan usia tanam 4 tahun adalah sebesar Rp. 500.000. Di samping itu investor dapat memilih untuk menjual kayu dengan cara jual di tempat, yaitu dijual gelondongan tanpa biaya angkut dengan harga jual sebesar Rp. 300.000 atau menjual kayu olahan dengan tambahan biaya angkut dan biaya pengolahan.

Kayu sengon olahan dapat dipasarkan dengan harga Rp. 1.000.000 s/d Rp. 1.200.000 per m3.

Semoga bermanfaat. 

NB : Mungkin perhitungan dalam artikel ini berbeda untuk masing-masing daerah. Artikel ini hanya ilustrasi saja. Dan tentunya kondisi sebenarnya di lapangan bisa Anda sesuaikan dengan yang sebenarnya.

Perawatan Sederhana Tanaman Albasia

Tanaman Albasia merupakan jenis tanaman jangka panjang yang memerlukan perawatan khusus secara kontinyu pada usia 1 sampai dengan 3 tahun pertama masa budidaya. Selama kurang lebih 3 tahun atau kira-kira tanaman tersebut sudah hampir mencapai lingkaran gelang tangan orang dewasa tanaman sengon membutuhkan perawatan yang meliputi : pemupukan, penyiangan, dan penggemburan tanah di sekitar pohon albasia tersebut. Perawatan tersebut sangatlah diperlukan karena pada masa 1 s/d 3 tahun merupakan masa pertumbuhan yang sangat baik sekaligus rawan sehingga perawatan sangatlah penting untuk dilakukan secara berkala.

Pemupukan
Untuk pemupukan biasanya di lakukan pada usia 30 hari setelah penanaman. Hal ini penting mengingat akar tanaman sudah mulai tumbuh dan mulai menyerap unsur hara atau pupuk yang ada. Adapun untuk pupuknya bisa menggunakan pupuk jenis organik maupun anorganik dengan dosis yang cukup. Untuk interval pemupukan sendiri di lakukan 1 tahun 2 kali, yaitu sekitar 6 bulan sekali.

Untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman sengon bisa digunakan pupuk organik SUPERNASA. Pupuk SUPERNASA merupakan pupuk organik berbentuk padat (seperti pasir yang akan larut apabila tercampur air) produksi dari PT Natural Nusantara. Pupuk SUPERNASA merupakan formula alami yang khusus menyediakan semua unsur hara essensial bagi tanaman. Selain itu fungsi dari pupuk SUPERNASA adalah membantu meningkatkan dan memperbaiki kualitas tanah secara fisik dan khemis. Secara biologis pupuk SUPERNASA sangat membantu perkembangan mikroorganisme di dalam tanah yang bermanfaat bagi tanaman. Di samping itu pupuk SUPERNASA juga dapat mengurangi jumlah penggunaan pupuk NPK sekitar 25% - 40%.

Secara lebih spesifik pupuk SUPERNASA sangat berperan dalam meningkatkan kualitas produksi tanaman, membantu melarutkan sisa pupuk kimia dalam tanah sehingga dapat dimanfaatkan kembali oleh tanaman, serta memacu pertumbuhan tanaman. (Klik di sini untuk melihat spesifikasi produk SUPERNASA).

Penyiangan
Ada pun untuk penyiangan pun sangat penting dilakukan, mengìngat biasanya tanaman albasia yang masih kecil biasanya tidak kuat apabila dirambati terlalu banyak rumput merambat atau rumput galunggung. Jadi hal ini pun penting dilakukan secara berkala sebulan sekali, mengingat rumput tersebut daya rambatnya yang cepat.

Penggemburan Tanah
Penggemburan tanah atau pendangiran di sekitar tanaman tersebut juga sangat diperlukan sampai tanaman albasia tersebut berumur 1 tahun. Hal ini bertujuan agar akar tanaman dapat leluasa dan lebih mudah menjangkau unsur hara di dalam tanah. Biasanya penggemburan tanah dilakukan dengan cara dicangkul di sekitar tanaman dengan jarak 0.5 meter. Dan akan sangat baik apabila tanah yang telah digemburkan tersebut selanjutnya ditimbun pupuk kandang matang yang telah dicampur dengan GLIO.

GLIO sendiri merupakan pengendali hama dan penyakit alami yang diformulasikan secara khusus untuk membantu mengendalikan dan mencegah serangan jamur pada akar tanaman sengon yang sering membuat tanaman albasia muda mati. (Klik di sini untuk melihat spesifikasi produk GLIO)

Penyemprotan
Penyemprotan juga penting pada tanaman usia di bawah 1 tahun. Hal ini agar tanaman terhindar serangan hama cendawan yang biasanya menyerang pada ujung atau pucuk tanaman sengon. Sehingga penyemprotan pestisida baik organik maupun kimia juga penting dilakukan secara berkala sebagai aktivitas pengontrolan secara rutin.

Penyemprotan pestisida ini bisa dibarengi dengan penyemprotan pupuk daun, terutama pada tanaman muda di bawah usia 1 tahun. POC NASA merupakan pupuk daun yang sangat direkomendasikan dalam hal ini. POC NASA dirancang secara khusus terutama untuk mencukupi kebutuhan nutrisi lengkap pada tanaman sengon muda. Di mana POC NASA ini mampu memberikan semua jenis asupan unsur makro dan unsur mikro lengkap melalui stomata daun. (Untuk melihat spesifikasi produk POC NASA bisa klik disini)

Disarankan apabila hendak melakukan penyemprotan pupuk daun sebaiknya dilakukan pada pagi hari di bawah jam 10.00. Sebab pada waktu tersebut adalah situasi di mana kondisi stomata (mulut daun) terbuka untuk melakukan fotosintesis atau pemasakan nutrisi. Sehingga apabila penyemprotan tersebut dilakukan pada pagi hari, maka nutrisi yang disemprotkan pada tanaman akan langsung dimasak oleh daun dan dimanfaatkan untuk pertumbuhannya.

Demikian beberapa cara perawatan tanaman albasia berdasarkan hasil pengalaman dari banyak petani dan pengusaha budidaya tanaman sengon atau albasia yang sukses. Semoga bermanfaat.

Waspadai Tanaman Sengon Terserang Penyakit Karat Puru

PETANI tanaman sengon (Paraserianthes falcataria) harus mewaspadai terhadap serangan penyakit karat puru yang disebabkan oleh jamur Uromycladium tepperianum yang kini mewabah,karena bisa mematikan tanaman secara besar-besaran,sehingga dapat merugikan.

Buktinya,sebanyak 309.760 batang pohon tanaman sengon milik petani di 10 kecamatan yang ada di Kab.Tasikmalaya terserang penyakit karat puru,yang sudah berlangsung sejak beberapa bulan lalu.Hal itu diungkapkan Koordinator Penyuluh Kehutanan (KPK) Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kab.Tasikmalaya Endang Supriatna,SP.

Selanjutnya dia mengatakan,tanaman sengon/albasiah yang terserang penyakit karat puru tersebut tersebar pada lahan seluas 710,40 hektar dari luas total hutan rakyat seluas 33.446,17 hektar. ”Akibat serangan penyakit karat puru tersebut,maka kerugian yang dialami para petani tanaman sengon di Kab.Tasikmalaya diperkirakan mencapai Rp.4.115.023.350.”jelasnya.
Kehadiran penyakit karat puru dapat menyerang tanaman sengon,mulai dari persemaian sampai pada tingkat lapangan (pucuk,ranting,cabang dan batang).Adapun gejala awal terlihat berupa benjolan yang berwarna cokelat muda sampai cokelat tua pada tulang daun ataupun pada pucuk bibit tanaman,yang lama-kelamaan akan membesar sampai mencapai ukuran diameter lebih dari 10 cm.Apabila karat puru telah menjadi tua,maka benjolan/tumor (Gall) akan berubah warna menjadi merah tua sampai hitam (Hardi,2005).

Serangan penyakit karat puru pada tanaman muda menyebabkan pertumbuhan tanaman sengon terganggu dan pada serangan yang lebih berat dapat batang atau cabang patah bila tertiup angina.Apabila hampir seluruh bagian tanaman telah dipenuhi dengan benjolan penyakit maka daun akan mengering,rontok dan akhirnya tanaman mati.

Adapun gejala awal serangan penyakit karat puru ini ditandai dengan adanya garis-garis putih memanjang di bagian pucuk (warna pucuk agak kehitaman dan bersifat kaku),kemudian berkembang membengkak hingga menyerupai tumor (gall) pada pucuk dengan warna putih pucat,kemudian berubah menjadi cokelat tua.Serangan pada tanaman di lapangan dapat dilihat pada pucuk,ranting,cabang dan batang.Gejala yang diperlihatkan ditandai dengan daun berwarna kuning,lama kelamaan gugur kemudian tanaman menjadi gundul dan mati.
Dalam upaya mengatasi munculnya serangan penyakit karat puru terhadap tanaman sengon yang dapat merugikan para petani,maka perlu dilakukan upaya pencegahan sedini mungkin,dengan melakukan langkah-langkah berikut ini.

Imunisasi
Cara pencegahan secara immunisasi merupakan pencegahan yang sangat mendasar terhadap munculnya serangan penyakit tanaman.Immunisasi dilakukan sedini mungkin yang dimulai sejak penyimpanan benih,yaitu mencampur benih dengan fungisida.Perendaman benih dengan fungisida berbahan aktif tembaga sulfat sebelum benih ditabur.Menggunakan media semai yang telah disterilkan.Juga menghindari penggunaan pupuk kotoran ayam karena sangat rentan terhadap timbulnya serangan penyakit,terutama karat puru.

Silvikultur
Upaya pencegahan secara silvikultur ini meliputi berbagai kegiatan silvikultur,antara lain; pengaturan jarak tanam yang sesuai,pemupukan yang tepat dan teratur,pemangkasan,pengendalian gulma secara selektif, pengapuran pada tanah masam dan menggunakan pola tanam multikultur. Untuk penanaman diperlukan tanaman pelindung seperti nimba untuk mengandalikan serangan hama sebagai vector penyakit.

Mekanik
Pencegahan secara mekanik ini dilakukan dengan memangkas bagian tanaman yang terserang kemudian ditimbun ke dalam tanah (kedalaman minimal 30 cm dari permukaan tanah).Untuk tanaman sengon muda dilakukan pewiwilan secara teratur terutama untuk tanaman yang berumur 1 tahun.

Ramah Lingkungan/Tradisional
Pencegahan secara ramah lingkungan ini dilakukan dengan mencampur bahan kapur 1 kg dan belerang 1 kg serta air sebanyak 10 atau 20 liter,lalu diaduk hingga rata. Bagian tanaman yang terserang penyakit karat puru dibersihkan dari gallnya, kemudian bagian tersebut disemprot/diolesi larutan kapur dan belerang tadi.

Kimiawi
Upaya pencegahan secara kimia ini dengan melakukan penyemprotan secara serentak pada persemaian dan lapangan pada saat gejala penyakit karat puru mulai muncul dengan menggunakan fungisida yang berbahan aktif tembaga.Penyemprotan dilakukan pada saat 3 minggu sebelum turun hujan. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan fungsi dari bahan aktif tembaga yang melekat pada permukaan tanaman sebagai pelindung terhadap pertumbuhan spora Uromycladium tepperianum.Sementara selang waktu penyemprotan adalah sekakali dalam dua minggu.

Dengan upaya pencegahan yang dapat dilakukan tersebut,maka diharapkan kerugian akibat serangan penyakit karat puru dapat dihindari, sehingga petani masih dapat meningkati hasil panennya meski kurang begitu optimal.

Pengapuran Tanah Masam Pada Lahan Sengon

Lahan di Indonesia mempunyai spesifikasi yang beraneka ragam. Secara prinsip tanaman sengon sangat mudah hidup dan beradaptasi. Akan tetapi kondisi lahan juga sangat mempengaruhi tingkat pertumbuhan tanaman sengon itu sendiri, khususnya pada lahan dengan pH masam atau sangat rendah.

Agar pertumbuhan tanaman sengon atau albasia bisa tumbuh dengan optimal maka pH tanah harus dinetralkan terlebih dahulu.

Dan untuk mengetahui kualitas pH tanah bisa menggunakan alat pH meter yang banyak tersedia di toko-toko pertanian.

A. Pengertian Dasar
Tanah masam adalah tanah ber-pH rendah (pH dibawah 6), semakin rendah pH tanahnya maka semakin ekstrim kemasamannya.
B. Kendala Tanah Masam
  1. Unsur hara makro (terutama N,P,K,Ca,Mg) tidak tersedia dalam jumlah cukup, efektifitas dan efisiensi pemupukan makro (urea, TSP, KCl) juga rendah.
  2. Beberapa unsur (terutama Al dan Fe) tersedia berlebih sehingga sering meracun pada tanaman.
  3. Menghambat perkembangan mikroorganisme tanah.
C. Pengapuran untuk Meningkatkan pH Tanah
Perbaikan pH tanah bisa diakatakan menyelesaikan 50% masalah kesuburan tanah. Salah satu cara meningkatkan pH tanah dengan pengapuran menggunakan kapur pertanian (kaptan) atau dolomit. Beberapa hal yang perlu diperhatikan :
  1. Idealnya paling lambat pengapuran dilakukan 2 minggu sebelum tanam, karena bahan kapur termasuk bahan yang lambat bereaksi dengan tanah.
  2. Setelah pengapuran sebaiknya tanah dicangkul (dibajak) agar kapur bisa merata masuk dekat zona perakaran.
  3. Pengairan setelah pengapuran sangat diperlukan.
  4. Peningkatan pH tidak bisa terjadi seketika, melainkan pelan dan bertahap.
  5. Dosis kapur disesuaikan pH tanahnya, tetapi sebagai pedoman praktis dosis berkisar 500 kg/Ha 2 ton/Ha.
Catatan
Dolomit juga harus secara rutin digunakan pada tanah pH normal, karena unsur Ca dan Mg pada dolomit sangat dibutuhkan tanaman.